admin, hunuth.id;12/10/2022
Dialah bpk. Ely Hursepuny, seorang pensiunan PNS, Musium Siwalima Ambon, saat ditemui disela-sela kesibukannya, kini mengisi waktu luangnya di kebun, lahan miliknya yang ditanami dengan berbagai tanaman umur panjang maupun aneka holtikultura. Yang menariknya bahwa, hampir sebagian besar lahan kebunnya, ditanami dengan jenis pohon pisang unik khas Indonesia Timur. Pisang Tongka Langit (Musa Troglodytarum) dengan ciri khas tangkai buah tegak lurus ke langit, merupakan nama pemberian dari masyarakat Maluku, karena pertumbuhan pisang ini yang di luar kebiasaan pisang pada umumnya. Saat sedang berbuah, tandan pisang pada umumnya akan mengarah ke tanah (bawah), namun tidak dengan Tongka Langit. Saat berbuah, tandan pisang akan mengarah ke langit (atas). Batang pisang yang seperti tongkat dan buahnya yang mengarah ke langit inilah yang membuat pisang ini dinamakan Tongka Langit. Buahnya pun lebih besar dari pisang biasa dan warnanya jauh lebih kuning.
Menurut orang Maluku, pisang ini berfungsi sebagai obat-obatan. Pisang ini konon bisa menyembuhkan penyakit demam, baik untuk mata, mengobati diabeters, meningkatkan, menjaga kekebalan tubuh dan mengobati beberapa penyakit lainnya. Apakah hal tersebut benar? Ya mungkin saja benar, namun untuk memastikannya maka perlu diadakan kajian ilmiah lebih dalam mengenai vitamin dan manfaat dari Tongka Langit ini.
Salah satu alasan yang membuat kemungkinan-kemungkinan di atas benar adalah karena pisang ini sangat tinggi akan Beta Karoten. Beta Karoten merupakan senyawa organik atau zat kimia alami yang terdapat pada berbagai jenis buah-buahan dan sayuran serta merupakan pigmen kuat pada tanaman yang memberikan warna merah, orange (kuning), ungu dan hijau tua (via Tuliat). Beta Karoten merupakan bentuk awal dari VItamin A.
Fungsi Beta Karoten antara lain adalah sebagai Anti-Oksidan, komunikasi antar sel, menjaga sistem imun dan provitamin A (via NutriFact).
Cara Menikmati Tongka Langit
Banyak cara untuk menikmati buah ini, yang paling simple adalah mengupasnya lalu langsung dimakan buahnya. Cara lainnya yang biasa digunakan oleh orang Maluku adalah direbus, dibakar atau digoreng serta dijadikan sebagai bahan adonan pembuatan aneka kue (lapis, dll)
Kalau voyagers suatu saat ke Ambon dan ingin membeli pisang ini, voyagers bisa mencarinya di Pasar Mardika Kota Ambon, ataupun langsung ke desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, voyagers bisa kok membelinya dengan satuan “buah” jadi tidak harus langsung satu sisir. Per buahnya bisa berharga Rp 3.000 – 5.000 (Harga tidak baku dan tergantung juga dari cara voyagers menawar).